News

.: Selamat datang di blognya ANDRI AFRIYANTO .:. Dokumentasi Online Lika - Liku Kehidupan Seorang Andri .:. Semangat menjalani hari di bulan kedua di tahun 2011 .:. Apa yang tampak indah, belum tentu baik, tapi apa yang tampak baik, pasti indah .:. Jangan lupa komen dan napak tilasnya :.

Minggu, April 14, 2013

Lekas sembuh my Broth

Sudah sejak hari kamis, 11 April 2013 Mas Ismunandar dirawat di RSUD Sleman. Gejalanya karena penyakit ambeien/wasir. Dia pengen melakukan tindakan operasi seperti Pakdhe ku yang juga mengalami penyakit yang sama, dengan alasan agar tidak kambuh lagi. Kamis siang masuk UGD, namun ternyata ruangan pasien penuh sehingga harus menunggu ruang kosong. Terlantar beberapa jam deh. Namun akhirnya mendapat tempat di ruang Alamanda I Nomor 33. Di ruangan berkapasitas 8 orang ini diisi oleh pasien laki - laki semua dan 5 diantaranya menghendaki operasi juga.
Aku pun update status mengenai sakitnya Kakakku. Namun yang aku update status bukan perihal masku yang lagi menunggu jadwal operasi, melainkan pengalamanku memanfaatkan fasilitas toilet yang ada di kompleks RS Murangan, demikian lebih dikenal, yang berada di Selatan sisi masjid Daarut Taqwa RSUD Sleman. Waktu itu aku akan buang air kecil di toilet tersebut sebelum sholat Isyak. Ya ampun, menurutku, untuk kondisi rumah sakit, kurang diperhatikan. Masak gayung tidak ada? WC pun tidak ada, hanya kran dan langsung ke pembuatan seperti tempat wudlu.
Selain itu baunya pesing lagi.Sayangnya dua kali ke sana, di hari Sabtu, 13 April 2013, aku ke sana lagi juga belum ada gayungnya. Kemudian pintunya banyak coretan - coretan tangan tak bertanggung jawab merusak fasilitas milik Pemkab Sleman tersebut. Aku tanya temanku yang bekerja di RS tersebut, mengatakan bahwa dia jarang jamaah di masjid, tetapi solatnya di ruang kerjanya mengingat tempat yang agak jauh dan waktu mendesak. katanya ya kalau tiap pagi dibersihkan, mungkin kalau malam bau pesing sudah menjadi kewajaran tersendiri. Jika setiap pagi dibersihkan, masak petugasnya gak tau kalau di ruang tersebut tidak ada gayungnya? 
Di hari Sabtu tersebut, saat aku menunggui masku dan menginap di sana, hingga Minggu pagi 14 April 2013 juga tidak ada gayungnya. Saat aku tiba di sana ba'da maghrib, kondisi Sleman mati listrik, begitu juga dengan kompleks RSUD Sleman. Untungnya di sana listrik tetap menyala karena instansi kesehatan penting pasti punya genset. Berabe kan jika mati listrik , Rumah Sakit ikutan mati listrik? Namun, ternyata listrik di ruang Alamanda 1 tetap tidak menyala. Saya tanya perawat yg jaga petang itu menjawab jika ada genset, namun tidak berfungsi. Sama saja kan? Untungnya menjelang 'isyak listrik sudah menyala.
Masku dijanjikan operasi hari Sabtu, kenyataanya hingga detik ini belum juga ada tindakan medis. Diundur lagi Senin. Kata bapak mertuanya mas ku, alasannya dokter tidak ada temannya.
" Saya sendirian e Pak, gak ada yang nemenin" jelas Dokter spesialis bedah di sana.
Alasannya tenaga medisnya kurang dan antrean operasi cukup banyak. Di ruang Alamanda 1 nomor kamar 29-35 tersebut, dari 5 pasien yang dijanjikan operasi hari Sabtu, kalau tidak salah yang baru dioperasi baru 2 pasien. Banyak pasien yang sudah puasa untuk persiapan operasi, e ternyata tidak jadi.
Ketemu bidan di sana yang juga temen prajab satu angkatan, alasannya benangya habis.
" Kemarin aku nangani caesar, benangnya abis", jelas bidan di sana.
" Emang benangnya sama ya untuk menjahit habis operasi caesar dengan bedah? ", tanyaku.
" Ya sama..eh kayaknya beda, sori. Kalo kemarin benangnya abis", jelasnya lagi.
Lalu aku berfikir, apa iya benang untuk menjahit paska operasi berbeda jenis? Gak tau juga. Namun, q merasa mas ku terlalu lama menunggu dioperasi. Ketidakjelasan dan ketidakpastian kapan operasi , sangat tersasa.

Sabtu, April 06, 2013

Membayar SPPT

Setelah pada tanggal 1 April 2013 mendapat Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), maka pada Sabtu ini, 06 April 2013 aku membayar SPPT PBB di Bank BPD DIY di kawasan Pelemgurih, Banyuraden, Ambarketawang, Gamping Sleman, Yogyakarta. Ternyata, SPPT 2013 ini paling lambat dibayarkan bulan September 2013. Ya tak ada salahnya membayar lebih awal.
Kata Mak'e, SPPT tahun ini lebih banyak alias terjadi kenaikan pajak. Pasalnya di tahun 2012 total SPPT yang harus dibayar dengan 1 tanah pekarangan dan 1 tanah sawah sekitar Rp 65.000,00. Namun tahun ini naik menjadi sekitar Rp 75.000,00. Apa gara - gara harga cabai naik ya? Wkwkwkkw :D
Selain membayar SPPT milik bapakku, aku juga membayarkan SPPT milik anaknya budhe ku. Maklum, tanah pekarangan mbak Tini tersebut yang makai adalah keluargaku.Padahal biasanya yang mbayar itu budhe ku.e ternyata dilimpahkan kepada keluargaku. 
Di Bank BPD DIY tersebut aku mendapat antrian nomor 27. Tellernya cuma 1, jadi lumayan lama nunggu. ini kali pertama aku membayar SPPT PBB sendiri. Biasanya yang membayarkan ke bank masku. Makanya, sesampainya di sana, aku langsung tanya pegawai Bank BPD. Ternyata cuma mengambil nomor antrian dan menunggu dipanggil, kemudian pembayarannya langsung di Teller. Setelah itu, aku dapat tanda terima bahwa sudah membayar Pajak.
Orang bijak taat membayar pajak.
Semoga pajak tidak dipalak oknum pegawai pajak, agar pembangunan bisa berjalan lancar dan dirasakan manfaatnya oleh warga Indonesia. Amin.
Setelah membayar pajak, aku membayar kreditan motor di dealer Honda di kawasan Jujur, Jalan Wates Km 3. Ya sekitar itulah, utara jalan. Ini angsuran ke-20, artinya 3x lagi mengangsur, insyaAllah motorku lunas. Yeyeeyye
:D
Pulang - pulang langsung menjemur pakaian yang aku cuci tadi dan aku rendam dengan Molt*. Capek juga ternyata, cuciannya banyak dan ada selimut yang tebal. Hadeh...lumayan mengeluarkan keringat.