Pentutupan Pameran Potensi Daerah Sleman

Dalam rangka menyambut Hari Jadi Kabupaten Sleman yang ke-95, Pemkab Sleman menggelar pameran potensi daerah di Lapangan Denggung, Sleman. Pameran yang menampilkan potensi setiap daerah/kecamatan, sekolah, industri kreatif, UMKM, dsb. Pameran ini dimulai (kalau gak salah, hehee) 28 April 2011 dan berakhir pada Minggu, 8 Mei 2011.

"Anniversary"nya Sleman ini bertepatan dengan tanggal 15 Mei 2011. Tak terasa, Sleman telah memasuki usia yang cukup tua hingga hampir mencapai satu abad. Amin. Kecamatan, Instansi Pemkab juga turut serta membuka stand pameran di Lapangan Denggung. Tak ketinggalan Kecamatan Depok dan 16 kecamatan lainnya. Di setiap malam, sepertinya diadakan pentas seni budaya dari tiap - tiap instansi. Maklum, saya juga belum pernah mengunjungi pameran tersebut. Dan baru pada acara penutupan ini, saya hadir. Karena di sebelah timur ada panggung, kemungkinan secara bergiliran, tiap distrik menampilkan kreativitasnya.

Awalnya diajak temen yang ngantor di Dinas Pendidikan, diajak nengok penutupan pamerannya. Akhirnya, "ya yuk", nonton. Sekalian lihat - lihat apa sih potensi Sleman, refreshing n siapa tahu ketemu teman - teman, n dulu waktu Depok pentas wayang wong, saya tak lihat. Gak enak juga kalo gak lihat pamerannya. Janjian di kantornya Mas Juno di Dinas Pendidikan, ternyata dia dah nyampai duluan di sana. Lalu cabut dari kantor yang beralamat di Jalan Parasamya tersebut, menuju timur lewat rumah dinas bupati, SD mana ya itu, tridadi ato beran ya, pokoknya di utara jalan ada SD, terus ketimur, ada p3an, ke kanan tembusan Jl. KRT Pringgodiningrat, n ke timur, sampailah ke parkiran Lapangan Denggung, yang habis diguyur ujan, becek, gak ada ojek..jek.jek. haha..cinta banget deh.

Kami langsung menuju panggung, n disambut dengan tarian Dayakan dari Sanggar Siswokawedar, sebuah sanggar yang teman sekelasku dulu, Uswatun berkiprah di sana. Tarian warganya Wongosari, Bangunkerto, Turi, Sleman. (bangunkerto ato wonokerto, ya, lupa aku kelurahannya..hehehe). Dayakan pertama oleh pihak laki - laki, belum selesai menari, kami pun cabut keliling - keliling arena pameran. Menuju stand kecamatan, menyusuri jalan 2 meteran, membujur dari barat ke timur. Berharap menemukan kecamatan Gamping n Depok. Tapi, cari , usut punya usut, Depok tak menampakkan batang hidungnya..(orang kali, punya hidung.xixixix). Awalnnya, 17 kecamatan lengkap. Tapi og Depok sudah gak ada malam itu. Ya sudahlah. Mubeng - mubeng sambil ngancani Juno jeprat - jepret dengan camera Canon yang katanya seharga 8 jutaan tersebut, kecanthol di stand Kecamatan Tempel, tempatnya Mas Vinsa nongkrong sebagai New Abdi Negara.

Di stand Tempel inilah, kami bertiga ngobrol kompas (ngalor,ngidul, ngetan n ngulon) membicarakan kerjaan. Pengalaman, kesan - kesannya sebagai pegawai baru. yah, ternyata gak jauh tipis, 11 12 lah. Mulai dari kebiasaan di tempat kerja, gaji, teman sekantor, dll. Kalau diceritain, gak cukup satu jam barang kali. Ternyata Uswatun yang juga ikut Dayakan tampil! Tapi sayang, saya tak melihatnya menarikan tarian khas dengan kostum mirip orang Indian tersebut.

Awalnya, saya sms Us waktu penari Dayakan Cowok lagi pentas, siapa tahu Us juga ikut. Ternyata dia ikut, langsung ketemuan di belakang panggung. Ketemu sama Bapaknya. Lanjut ngobrol ke sana ke sini. Di panggung pun tetap melanjutkan kegiatannya, mengumumkan beragam lomba dalam rangka menyambut hari jadi. Ternyata di kursi tamu undangan, Pak Camat Depok n Pak Suharjono ikut di situ. Setelah salaman dengan beliau, langsung pulang. Eh..mas Juno ngajak makan, ditraktir deh. Hehehe..makasih. Ditrakti nasi goreng magelangan di sebelah utara Pasar Tlogorejo, Banyuraden, Jalan Godean, deket tempat futsal n Indomaret tersebut. Lumayan.

Hang Out

Hari Selasa,3 Mei 2011 lalu sehabis dari pulang kerja, biasanya saya pulang ke rumah. Namun, hari tersebut agak berbeda ketika saya tak langsung pulang. Yah..saya orangnya jarang maen keluar, lantas saya mengajak teman sekantor yang duduk di sebelah kanan saya tepatnya, untuk jalan - jalan ke Plaza Ambarrukmo, sebuah mall dan pusat perbelanjaan terbesar di Jogja dan Jawa Tengah tersebut. Boleh di bilang, itu adalah tempatnya orang - orang dengan kocek tebal dan punya saku dalam. Kan, kalau harganya murah, biasanya disebutkan "tak perlu merogoh kocek dalam". Berhubung barang - barang di sini dijual dengan harga yang lumayan tinggi, jadi ya kebanyakan yang datang ke Amplas ini, mereka yang punya saku dalam. hehehe..Namun, tak ada salahnya bagi kita - kita yang hanya sekedar jalan - jalan di sini, gak papa kan.

Keliling - keliling dari lantai paling bawah (basement) sampai dengan lantai paling atas yang terdapat parkir mobil dan mushola, membuat kaki pegel juga. Naek, turun, jalan mengitari hampir seluruh Amplas. Terkadang membuat hati ini ingin beli ini, itu, sini, situ, sono, kono . Wkkwkwkw.. Tapi, kalo lihat harga di label barangnya, mahal amat. Sebenarnya, saya ke Amplas cuma sekedar mencoba menginjakkan kaki di pusat keramaian tersebut yang terletak di Jalan Laksda Adisucipto Km 1 (kalau gak salah seh). Masuk dalam kawasan Ambarukmo, Caturtunggal, Depok, Sleman.

Saya dan teman saya yang masih berpakaian kerja, dengan PD nya mondar - mandir di sini. Akhirnya, saya membeli dompet yang murah dan ikat pinggang saja. Saya belum ikhlas jika harus beli barang - barang di sini yang mahal - mahal. Ya, katanya ada harga ada kualitas. Mungkin dengan harga yang mahal tersebut, kualitasnya bagus. Tapi, rasanya kok "eman - eman". hehehe.dasar Pelit ya..

Akhirnya q beli dompet n ikat pinggang. Setelah itu, kami makan di Food Court di Amplas di lantai paling atas, lantai berapa ya, 4 kayaknya. Mengadap ke selatan, dekat kaca, kami bisa melihat pemandangan dari atas wilayah ambarukmo - UIN. Kadang narsis pun tak ketinggalan. Hehe..

Berikut foto - fotonya :