News

.: Selamat datang di blognya ANDRI AFRIYANTO .:. Dokumentasi Online Lika - Liku Kehidupan Seorang Andri .:. Semangat menjalani hari di bulan kedua di tahun 2011 .:. Apa yang tampak indah, belum tentu baik, tapi apa yang tampak baik, pasti indah .:. Jangan lupa komen dan napak tilasnya :.

Kamis, Januari 27, 2011

Aku takut membuatmu "sakit"



Usai mengisi perut sambil menonton televisi, ku beranjak dari ruang keluarga. Seraya berfikir sejenak di perjalanan dari tempat ku menonton tv menuju kamarku. Menyusuri lorong ruang waktu, seperti itulah ku gambarkan jalanan yang tidak terlalu terang kala sore itu. Di sebelah kiri dan kananku menjulang dinding kokoh. Di sebelah kiri nampak dinding yang belum di cat, sedangkan di kananku, tembok hijau di hiasi dengan foto dan pajangan yang dimaksudkan agar dinding kuno tersebut nampak bewarna dan hidup dengan pancangan paku dan bingkai foto. Di tengahnya, tergantung kuat tanduk rusa yang umurnya lebih tua dari ku.

Menyibak tirai merah jadul dengan motif lurik - lurik yang "bahola" tersebut, seakan menambah suasana rumah peninggalan bapakku, nampak tua namun menyenangkan. Ku belok ke kiri, seraya memegang daun pintu. Memasuki kamar yang berlantai karpet plastik di sebelah selatan, dan di sebelah utara karpet kain warna abu - abu yang cukup tebal namun berdebu. Sementara, di sebelah kananku ketika aku mulai memasuki istana ku dikala merebahkan badan, terdapat meja belajar yang mulai reyot. Seakan menambah nilai tua rumah ini. Di atasnya tumpukkan buku yang aku partisi menjadi 4 bagian, menambah kesan akan meja yang bentar lagi roboh. Yah..rasanya eman - eman jika harus menjual buku - buku jendela ilmu tersebut. Mulai dari buku ketika aku masih duduk di kelas 1 SMK hingga aku lulus , masih ku pajang di atas meja yang aku lapisi kertas hitam. Yang namanya ilmu kok di jual, walaupun diloakin juga laku, namun rasanya hati ini tak rela jika hasil perjuanganku menimba ilmu yang aku goreskan di buku tulis dan buku - buku, artikel, serta buku paket lainnya tersebut, harus dijual.

Ku jatuhkan badan ini seakan sudah berhari - hari kerja tanpa istirahat. Rasanya beban di punggung tak tertahankan lagi untuk sejenak membaringkannya, melepas kepenatan, melemaskan otot - otot. Akhirnya, di atas karpet abu - abu tinggalan Kakak ku tersebut, jadi kasur paling nyaman sore itu. Apa lagi setelah perut lumayan kenyang akan masakan spesial Ibu tercintaku, membuat ingin berlama - lama dan bersantai sejenak, hingga mata ngantuk. Ku ambil mobile phone pemberian Kakak ku juga, ya..yang penting fungsinya, bisa buat kirim dan balas SMS , telpon, dan tak perlu fasilitas mewah lainnya. "Nrima ing pandum", begitulah pepatah jawa yang adiluhung tersebut. Yang namanya pemberian, ya harus diterima apa adanya.

Menulis pesan akan ku kirim kepada sesorang yang akhir - akhir ini menyibukkan "duniaku" serta sedikit mencuri hatiku. Mencoba untuk meminta kepastian akan pertanyaan yang pernah aku utarakan kepadanya, di Desember 2010 lalu. Hingga sore itu, jawaban darinya belum aku terima juga. Mengiriminya pesan singkat, ku coba untuk merangkai kata. Walaupun aku bukan pujangga yang pandai merangkai kata (kaya lagu , hehehe), namun ku usahakan agar apa maksud dari pesan tersebut bisa lebih bermakna, berharap akan tau jawaban darinya, serta sedikit menasihati dengan sindiran - sindaran ala saya.

Intinya ya meminta kepastian dan jawaban darinya. Setelah kurang lebih 1 bulan tak jelas mengenai apa dan mau dibawa kemana "cintaku". Dan dia hanya bilang, "..ia, ia ia, maaf". Permohonan maaf, ok lah, aku terima. Tapi, cukupkah hanya dengan maaf , aku dapatkan jawaban darinya? Akhirnya, ku putuskan untuk menghubungi dia. Dengan mental yang sudah aku rancang jauh hari sebelumnya, ku beranikan untuk menanyakan langsung demi mendengar apa jawabannya.

Mungkin aku memang punya cara tersendiri untuk mengutarakan apa yang tengah bergejolak di relung hatiku ini kepadanya. Dan aku akan menjelaskan kepadanya setelah dia menjawab pertanyaanku tahun lalu. Tentunya itu adalah rahasia tentang saya, dan akan saya publikasikan hanya kepada wanita yang telah ditakdirkan untuk ku. hahaaha..Amin dah.

Dengan diawali kata maaf lagi, dia bilang bahwa tak bisa menerimaku karena takut menyakitiku. " Aku takut membuat mu sakit hati"..itulah alibinya. Padahal memulai merajut dan membangun kisah cinta aja belum, dia dah berkata bahwa dia takut untuk menyakiti perasaanku. Aku dah puas dengan jawaban itu. Kekecewaanku tak begitu kuat ku rasa, karena memang aku sudah siap dengan semua jawaban dan keputusannya.

Yah, sebelumnya dia menawari ku kalau , aku jadi Kakaknya aja gimana. Ya, tak ditawari olehnya pun aku juga tau dan sadar, aku ini memang Kakaknya, kakak kelasnya lebih tepatnya. Namun, aku ingin lebih dari itu. Aku hanya berfikir , bahwa dia belum jodohku.

Terimakasih telah sedikit memberi warna akhir - akhir ini.

Selasa, Januari 25, 2011

Sendiri tak lagi menyelimuti


Nampak hujan di sore ini, masih membasahi tanah yang sempat kering. Bersamaan setelah sang surya bersembunyi di balik hitamnya mendung. Meski rintik hujan telah membuat rumput kembali hijau berseri, namun tak ada hujan yang membasahi kerontangnya hati.

Di saat seperti ini, mentari tak kunjung keluar dari awan gelap, untuk menyinari bumi. Memberi penerangan bagi semua insani. Begitu juga cintaku, tak kunjung menghampiri. Pucuk di cinta, ulampun tak tiba. Tak ada air yang menyejukkan hati. Tak ada sinar yang mengubah gelapnya hati.

Tapi, aku yakin bahwa Allah punya rahasia untuk ku, yang belum aku ketahui. Banyak jalan menuju cinta di sana, banyak harapan di hari esok. Karena, sendiri tak selamanya menyelimuti. Sendiri dan sepi , tiada yang menemani. Berharap akan ada yang mau mengusir kehampaan di hati ini.

Tapi, siapa aku ini? Mungkin aku tak pantas dimiliki. Tapi aku tetap harus percaya bahwa Allah punya rahasia dan rencanaNYA sendiri. Pasti, dan tetap optimis menjalani hari. Berharap bisa menemukan sosok yang patut untuk dimiliki dan memiliki. Walau mungkin aku masih terlalu dini untuk melangkah ke jalan ini, tapi aku yakin bahwa tak ada salahnya berusaha untuk mengusir dinginnya sepi dan hampanya hati.

Minggu, 12 Desember 2010 15.27

Pesan Untuk Sahabat

Sobat,
Jika ku terjatuh nanti,
Bantulah aku untuk bangun
Obati lukaku dan hapus air mataku
Dan jika aku lemah tapak langkahku
Dan tersenyumlah untuk ku

Sobat,
Jika aku buta, bimbinglah langkahku
dan terangi mimpiku
Lalu ajaklah aku menari
Dan jika aku bersedih, tunjukkan aku bahagia
Ajarkan aku tersenyum
dan perlihatkan ceriamu padaku

Tapi sobat,
Jika aku meninggal suatu saat nanti
Janganlah kamu menangis
Janganlah kau kecewa dan terluka
Karena, jika kau menangis
aku tak mampu bangun lagi
untuk menghapus air matamu

Sobat,
maafkan aku
aku sayang kamu
selamanya


Puisi di atas adalah pesan singkat yang aku dapat dari salah seorang teman. Dah lama juga sih dapatnya, ku tulis ulang Rabu, 2 Juni 2010 pukul 07.55. Walaupun gak tau siapa penulis aslinya, tapi saya coba publikasikan di blog ku ini. Sebelumnya, minta maaf jika ada yang merasa penulis aslinya. Masalahnya, ini pesan singkat berantai gitu aja. Jadi aku gak tau. Bukan bermaksud menjiplak ya..Hanya ingin berbagi indahnya persahabatn. Enjoy it!!

Kadang kalau baca puisi di atas, aku teringat akan semua teman - temanku yang dulu pernah membuatku haru, bahagia, tertawa bersama, bercanda bersama, saling menyemangati, dan pokoknya kita untuk selamanya, seperti lagunya "Bondan feat 2Blade". Masa - masa persahabatan yang indah ketika duduk di bangku sekolah. Kenangan indah dan susah di bangku sekolah, kini tak dapat ku jumpai lagi. Karena, kita sudah di sibukkan dengan aktivitas dan kegiatan masing - masing. Entah itu kuliah, kerja, atau yang mungkin sudah berkeluarga. Rasanya, pengin menitikkan air mata jika mengenang kenangan itu. Haru...trenyuh, dan membanggakan punya sahabat seperti kalian.

Apapun yang terjadi, kan ku kenang kalian, jangan lupakan aku ya sobat..
Semoga kita sukses dengan jalan masing - masing, berharap Allah bisa mempertemukan kita kembali dengan tawa, bangga dan kesuksesan, serta tentunya pasangannya masing - masing.Amiin.

Tulisan ini ku persembahkan untuk seluruh sahabat terbaikku.

Di Hatimu

Ini adalah pesan singkat yang aku dapat dari salah seorang teman. Dah lama sih dapatnya, ku tulis ulang Rabu, 2 Juni 2010 pukul 07.48. Walaupun gak tau siapa penulis aslinya, tapi saya coba publikasikan di blog ku ini. Sebelumnya, minta maaf jika ada yang merasa penulis aslinya. Masalahnya, ini pesan singkat berantai gitu aja. Jadi aku gak tau. Bukan bermaksud menjiplak ya..Hanya ingin berbagi indahnya apa itu cinta. Enjoy it!!

"Aku mengenalmu lewat hati
bukan lewat mata
Aku mencintaimu lewat jiwa
bukan lewat kata
Aku menyayangimu karena cinta
bukan karena rupa

Berani mengenal cinta
Berarti berani mengenal air mata
Ku tak tahu dan tak akan pernah tahu,
serendah apa posisiku di hatimu
Tapi...
Yang perlu kau tahu
Tak ada yang bisa menggantikan posisimu
di hatiku.."



Puisi di atas, aslinya bukan seperti itu, tapi kata-katanya di singkat. Kan Pesan singkat, jadi versi aslinya ya penuh singkatan. Jadi ku edit ulang, dan jadinya seperti di atas.

Ijinkan Aku Tuk Buatmu Tersenyum

I zinkan aku mengetuk pintu hatimu
J ika aku bertolak di hadapanmu
I zinkan aku merasuki hatimu
N amun jika kau tahu
K u harap kau mampu dan mau
A gar sedikit saja, izinkan aku
N yanyikan lagu rindu untukmu

A ku tahu wanita sepertimu
K an mampu merebut hatiku
U ntuk jadi milikmu
T api, mungkinkah semua itu?
U ntuk itulah ini sedikit dariku
K u harap engkau mau

B ulan tak lagi malu
U ntuk sedikit membagi sinarnya
A ku pun seperti itu berharap padamu
T ersenyum padaku
M embuka hati untukku
U ntuk sedikit buatmu tersenyum

T erangkai kata lewat goresan tinta
E ngkaulah penyemangat hidupku
R asanya inginku berteriak
S ekencang - kencangnya, sekeras - kerasnya
E sok hari ku harap engkau
N yanyikan juga lagu rindu untukku
Y ang kau cipta hanya untukku
U ntukku, dan hanya untukku
M enepis khayalan yang hantui diriku


Minggu, 14 Maret 2010

Tanpa Status

Ketika ku beranjak dari tempat ini
Kurasakan serpihan tak bermakna
Bagaimana tidak setelah penantian ini
Tertunda begitu saja, tanpa makna

Menyusun dua cinta memang sulit
Merangkai dua asa yang kini pupus
Bagai menanti hujan di musim kering
Bagai di padang pasir dan haus

Status yang kini dipertanyakan
Akankah ada jawabnya?
Akankah ada ujungnya?
Mungkinkah ada jalan ceritanya?

Dan ku tak tahu pasti
Apa yang kini ku alami
Apa yang kini ku lalui
Seakan hidup ini sudah tak berarti lagi di matanya

Andai semua tak begini
Mungkin ku tak kan seperti ini
Janji kini tinggallah janji
Yang hanya jadi secuil memori
Merasuki mimpi, dan aku tak sanggup lagi


Minggu, 14 Maret 2010 11.35

Senin, Januari 17, 2011

Bangunkan Aku

Dinginnya malam membias dalam keheningan kala itu. Selimut tipis rasanya kurang untuk bisa menghangatkan raga yang telah mulai dihantui rasa ngantuk. Ku pakai sarung tangan abu - abu warisan Bapakku, ku kenakan pula kaos kaki putih panjang yang mulai longgar untuk mengurangi hawa dingin. Yah..akhir - akhir ini memang cuaca malam cukup dingin. Pengen mendapat kehangatan, dengan secangkir teh atau wedhang jahe, tapi ku urungkan niat itu.

Hape di sebelah pembaringanku, bergetar. Balasan sms darinya membuat ku masih terjaga. Padahal kedua mata sudah tak bisa kompromi. Belum lagi sms - sms dari sahabat ku yang lain. Hah..sms lagi. Tapi, kalau yang sms dari dia, harus di balas. Hehehe..Sekedar bertanya.
Adek (A): " ,, ge apa ew? "
Kakak (K): " nonton tv, dapat oleh2 maeman..hehe."
A : "., wh enak tueh... "
K : " ea..alhamdulillah, mau mau mau?, eh..dulu pas pertama kali daftar, suruh bayar berapa?uang gedung , dll? "
A : "., ps awal2 tuh cu5 di mintin bwt seragam...."
K : " ea berapa? "
A : "., 1jt 5ratus..wh q bayare msh kurang bnyak ew."
K : " Kui mesti rung kabeh, ngko rak iseh kon bayar. Lah jare, kelas3 wingi kon mbayar 700+600 ."
A : "., la q kurang 4 jt ew ".
K : " Mahal amat, kui wes lunas tekan lulus + spp? "
A : "., setahun ew.., amu kalo bangun tdr jm brp ew mz?", tanya dia ketika membalas sms dari ku.
K : " Ya gak mesti, kadang pagi, Shubuh, sebelum Shubuh. tapi kadang yo wes padang. Nek ra di gondeli setan yo tangi esuk. Mange ngopo? "
A : "., ho ho ealah..gpp og..ge apa?"

K : " Mange ngapa? gek tiduran. "
A : "., ho ho bsk pge bngunin aq dunk.., owh ge tdran tow.."
K : " Ea "
A :
"....Teriring dengan malam yang penuh bintang, tidurlah dengan seribu kebahagiaan yang gak pernah kamu lupakan. Lepaskan sejenak semua beban, biarkan sang malam berikan kehangatan yang akan mengantarkanmu pada pagi yang penuh keceriaan. Good Night, have a nice dream..."
K : " Luph u deh. "
A : " Lha? "
K : " Aku cinta.. "
A : "., gek bubuk sesok ben iso nggugah aku..haha".

Keesokan harinya, ketika seruan adzan telah sayub - sayub terdengar..
K : " Bangunlah dari tiudr lelapmu..tangi2..."
Thut..thut..thutt...(telephon)
A : " Assalamualaikum.."
K : " Walaikumsalam..wes tangi ket mau? "
A : " Lagi ntis og.."
K : " Owh.."
A : " Mas Andri..Gek subuhan kono ! "
K : " Yoh.yo wes yo.., Assalamualaikum "
A : " Walaikumsalam "..

Butuh Waktu

Saat jemari indah ini menekan matriks tombol untuk memahami pesan di layar HP, tak terasa alunan syair nan indah tercipta. Untaian bait - bait tanda maha karya sebuah sastra, cerminkan titik - titik sebuah rasa.

Ku coba untuk mengirim pesan singkat tersebut, ku coba untuk menyatakan, mengungkapkan dan mengutarakan apa yang ada di hati ini. Ku coba untuk berkata jujur, lalu apa jawabnya?

Tak terasa mata ini kembali bewarna, pedih, haru atau pasrahkah aku ini? Ku coba tuk cari jawabnya, ku coba tuk menelaahnya dalam goresan tinta di kala senja ini. Dan dia bilang, " Butuh waktu ku untuk memikirkan itu".

Inikah jawaban - jawaban atas semua misteri cinta yang kini perlahan - lahan menyelimuti diriku? Ku tahu bahwa menunggu bukanlah cara jitu untuk mendapatkan apa yang ku mau. Namun, hanya itu yang kini ku mau

Kamis, 11 Maret 2010 17.00

Buatkan Untaian Rasa Tresna

Bulir - bulir semaian yang tersebar
Urutkan kronologis histori yang jadi misteri
Rubrikasikan pesan untuk dikuak
Tuk jadi bahan pembicaraan

Egokah aku dengan semua itu?
Retoris dengan tanda tanya besar
Tanda bahwa masih harus dipertanyakan
Estafet perjuangan masih berkelanjutan

Buatlah tubuhku ini tak lagi lesu
Untuk menjalani kisah hidupku
Raih masa - masa indah bersamamu
Tresnaku, mong kanggo sliramu

Perjalanan indah ini ku abadikan
Agar tak hanya sekedar kenangan
Kenangan yang kan jadi kenyataan
Engkau, simbol keabadian dan harapan

Kenangan ini terlalu bodoh tuk dilupakan
Asa dan cita ini bukan sekedar impian
Cerita ini ku coba untuk dikonklusikan
Antara premis - premis dari pernyataan

Mungkin aku rapuh
Aku banyak mengeluh
Tapi aku bersikukuh
Agar bisa buat cinta mu luluh


Kamis, 25 Februari 2010 malam

Haruskah Cinta Diungkapkan

Mungkin ini tak kusangka
Sebuah gejolak yang menderu
Mungkin aku tak berusaha
Menyatukan serpihan cinta tuk bersatu

Rasa itu kan selalu ada
Mencoba untuk hiasi duniaku
Menyutradaraiku dan mengaudisinya
Untuk jadi yang lebih seru

Terkadang nyali ini redup
Saat mata ini menatap lensa matanya
Terkadang hati ini gugup
Saat lensa itu terasa dekatnya

Oh..apa - apaan ini
Bodohkah aku ini?
Tak kuasa aku menjalaninya
Ku cinta, ku tak berani

Nyatakan, utarakan dan jelaskan!
Bahwa cinta harus diungkapkan
Bahwa cinta harus diperjuangkan
Agar tak sekedar khayalan
Yang kan buat hatiku berantakkan
Bila tak segera ku ungkapkan



Kamis, 25 Februari 2010 19.43

Ketika Cinta Menyapa

Saat pikirku berkelana
Mencari makna akan dahsyatnya cinta
Lembar demi lembar ku cari jawabnya
Tak ada kepadanan di dalamnya

Ku coba untuk beranjak
Dari kemuakan - kemuakan yang terus mendesak
tubuh ini hingga aku menolak
Sebuah fakta yang bikin hatiku tersentak

Ketika cinta menyapa
Gayung sambut penuh cerita
Seolah tak lagi ingin bertanya
Apa yang telah di depan mata

Sapaan ini buatku melayang
Buat cinta ini jadi mengembang
Buatku jadi penyabar dan penyayang
Faktakah? atau hanya khayalan?

Ia datang tak diundang
Ia hadir karena takdir
Ia tiba karena ku sapa
Ia ada karena ku ada
Ia ku tunggu isikan cerita
Dan ialah yang membuat cinta
kembali padaku, teruntuk diriku


Kamis, 25 Februari 2010 19.31

Kutunggu Jawabmu

Yang terpendam telah ditemukan
Yang terbenam telah diterbitkan
Yang tersembunyi telah ditampilkan
Yang ada di hati, telah diungkapkan

Legalah hati seorang hamba
Saat semua terjadi begitu saja
Dengan lugas, mempesona tapi penuh makna
Kunyatakan cinta padanya

Betapa manisnya kisah ini
Penuh dengan rahasia di hati
Cintaku, telah ku temukan kembali
Besar anganku, bila itu terjadi

Kaulah pelita hatiku
Yang telah mencuri sedikit hatiku
Untuk sejenak memilikimu
Kunanti, kutunggu jawabanmu


Kamis, 11 Februari 2010 05.03

Bergetar Jiwaku

Langkahku goyah, senyumku merekah
Ilusikah semua ini? Ataukah anugrah?
Namun, bagiku ini adalah anugrah
Aku tak kuasa untuk melangkah

Hidupku dirundung pilu
Aku tak kuasa saat rindu
Nadiku berdetak merdu
Darahku mengalir beku  
Apakah dia pujaan hatiku?
Yang selama ini aku tunggu?
Aku tak tahu menahu
Nyali kecilku terus menggebu – gebu
Inginku memilikimu, mengasihimu

Irama hatiku tak terbendung
Langit kini tak kan mendung
Orang – orang bahkan hanya bisa termenung
Venuspun tak lagi murung
Engkau penggetar hati di relung
Yang mampu buatku melambung
Oh…kasih, kau  telah membendung
Untukku, kau buatku tersanjung


Jumat Kliwon, 18 Desember 2009 22.28

Jumat, Januari 07, 2011

Hohoho

Sebuah judul yang mungkin agak aneh untuk ukuran sebuah postingan. Barang kali kita pernah mendengar tawa tersebut saat menjelang tanggal 25 Desember. Tapi, aku tak bermaksud meniru gaya kakek tua berpakaian serba merah, dengan topi merah juga, berjenggot putih nan lebat it, serta konon membagi-bagikan hadiah. Tapi, bukan itu, dan tidak dibenarkan oleh Islam meniru kaum lain yang bukan kaum Islam. Ya..karena kalau tidak salah dalam hadist disebutkan, intinya jika kita meniru suatu kaum, maka katanya kita termasuk dalam golongan kaum tersebut. Astaghfirullah.

Sebetulnya, ada kisah tersendiri dengan judul di atas, "Hohoho", ..yah mirip orang ketawa, dan biasanya sering muncul ketika sms an. Kata - kata yang senada maknanya dengan "Hehehe", atau lebih ngakaknya kita mungkin sering membaca "Hahaha" ketika sms sebagai wujud tertawa. Dan atau yang nyeleneh lagi, ada yang meniru gaya tertawanya si Bernard Bear. "Aghihihihi",,sebuah nada tawa yang khas. Kembali ke "Hohoho" tadi, itu adalah kata yang memang ada dalam "kamus" sms an anak muda jaman sekarang. Dan, akhir - akhir ini memang aku sering membacanya saat sedang smsan.


Kehadirannya menemani setiap aku sms, dengan kata - kata tersebut, memang sedikit membuatku lebih bahagia. Sejenak melupakan apa yang pernah melanda diriku. Ya masa lalu mengarungi gersangnya perjalanan cinta yang mengiringi langkah ku. Sedikit saja, walaupun sedikit. Tapi, setidaknya ada semangat baru untuk membuat hidup ini lebih berarti. Yah..dialah yang kini kadang aku jadikan tempat bercanda, iseng, hingga sms konyol, sampai curhat segala.

Orangya memang lumayan menyita perhatian orang. Sampai - sampai aku cukup tertarik dibuatnya. Seakan ingin lebih mendekat dan lebih mengenal sosok wanita berjilbab itu. Entah kenapa, tipe cewek yang aku cari sekarang, selalu lebih cocok, lebih semangat jika dia berjilbab. Ya alhamdulillah lah, bisa memilih yang lebih baik, setidaknya dia bisa menjaga kehormatan dirinya sendiri. Sms itu, kadang muncul kata - kata itu. Hohoho..Aku juga pernah menasehatinya untuk tidak memakai kata yang mirip kakek tua saat tertawa itu. Ya, kadang aku iseng juga untuk meniru kata - kata itu saat sms dengan dia. Tapi, bermaksud nyindir sih. Gak baik aja menurutku. hahah..siapa aku ini, seenaknya saja menasehati dia.

Terimakasih udah membuat aku sedikit tersenyum. Semoga cepat terjawab.

Kamis, Januari 06, 2011

Selamat Tahun Baru 2011



Ya walaupun sudah tanggal 6 Janurari 2011, tapi tak ada salahnya saya mengucapkan :
.: Selamat Tahun Baru 2011 :.

Semoga tahun ini kita menjadi lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Menjadi pribadi yang baru , semangat baru dan harapan baru. Semoga kemudahan dan kelancaran senantiasa diberikan Allah SWT kepada kita. Amiin.
Selama satu tahun belakangan, pasti saya punya banyak kesalahan, saya minta maaf. Maafin Andri ya..